Ahad, 16 November 2025, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wanasari menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Reputasi Digital Organisasi Muhammadiyah di SMK Muhammadiyah Wanasari. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Lukmanul Hakim dan Ahmad Toridin, yang memberikan pemahaman praktis mengenai pentingnya pengelolaan informasi digital serta penerapan identitas visual organisasi sesuai standar Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam materi pertamanya, Lukmanul Hakim menekankan bahwa dalam ekosistem digital yang berkembang pesat, setiap warga dan kader Muhammadiyah pada dasarnya memegang peranan penting sebagai jurnalis warga (citizen journalist). Ia menyampaikan bahwa organisasi tidak mungkin bergantung pada satu atau dua individu untuk menyampaikan informasi yang benar, cepat, dan bertanggung jawab. Karena itu, setiap anggota perlu memiliki kemampuan dasar dalam menulis, mendokumentasikan kegiatan, serta mengelola platform digital seperti website, media sosial, maupun kanal informasi internal organisasi.
Lukmanul Hakim juga menyoroti bahwa reputasi digital Muhammadiyah sangat dipengaruhi oleh kualitas konten yang dipublikasikan. Ia mengingatkan peserta agar selalu mengedepankan etika jurnalistik, verifikasi data, serta penggunaan bahasa yang efektif dan sesuai kaidah kebahasaan. Menurutnya, kemampuan menyampaikan informasi secara tertata adalah bagian dari dakwah bil lisan dan bil qalam yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Sementara itu, narasumber kedua, Ahmad Toridin, memberikan penjelasan mendalam mengenai pentingnya penempatan dan penulisan logo Muhammadiyah secara benar. Ia memaparkan bahwa logo bukan hanya lambang organisasi, tetapi identitas resmi yang menggambarkan nilai, sejarah, dan marwah Muhammadiyah. Karena itu, penempatannya tidak boleh dilakukan sembarangan.
Ahmad Toridin menjelaskan bentuk baku logo, tipografi yang dianjurkan, serta cara penggunaannya pada berbagai media seperti poster, spanduk, dokumen resmi, hingga platform digital. Ia menekankan bahwa kesalahan penulisan atau modifikasi bentuk logo dapat menurunkan nilai estetika dan kredibilitas organisasi. Dalam era digital, keseragaman identitas visual menjadi salah satu kunci menjaga kepercayaan publik dan memperkuat citra Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern yang tertata dan profesional.
Para peserta yang terdiri atas guru, aktivis, serta perwakilan ranting terlihat antusias mengikuti setiap sesi. Mereka aktif bertanya tentang teknik penulisan berita yang baik, cara membuat konten yang menarik, serta contoh penempatan logo yang sesuai pedoman resmi.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas kader Muhammadiyah dalam mengelola informasi dan membangun citra organisasi yang positif di dunia digital. Dengan kemampuan literasi digital yang lebih baik, PCM Wanasari optimistis bahwa Muhammadiyah dapat tampil lebih kuat, adaptif, dan berpengaruh dalam menyampaikan dakwah dan amal usaha di tengah persaingan arus informasi yang kian dinamis. Pelatihan ditutup dengan pesan agar seluruh peserta terus mempraktikkan ilmu yang diperoleh dan menjadi bagian dari penggerak informasi yang akurat, santun, dan berkemajuan.



0 Comments