WANASARI – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wanasari kembali menggelar agenda wajibnya, yaitu Kajian Tarjih, yang kali ini diselenggarakan di SMK Muhammadiyah Wanasari pada triwulan ketiga pekan ketiga. Acara yang dihadiri oleh seluruh warga dan kader yang bernaung di bawah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) PCM Wanasari ini berlangsung secara khidmat, namun jauh dari kesan monoton.
Kajian Tarjih ini merupakan manifestasi nyata dari pemahaman bahwa Tarjih adalah landasan fundamental dalam bermuhammadiyah. Oleh sebab itu, Majelis Dikdasmen PCM Wanasari merasa memiliki kewajiban moral untuk terus menyelenggarakan forum-forum penguatan ideologi ini secara berkala.
Materi Disampaikan dengan "Renyah" dan Praktik Langsung
Ustadz Hendi, penceramah yang didatangkan langsung dari Pondok Pesantren (Ponpes) Muhammadiyah, berhasil mencuri perhatian dan menghilangkan kantuk dari raut wajah para peserta. Beliau menyampaikan materi dengan gaya yang "renyah, ceria," dan sangat aplikatif, sehingga mudah dicerna oleh berbagai kalangan.
Fokus utama kajian kali ini adalah praktik pelaksanaan tata cara ibadah yang sesuai dengan Putusan Tarjih. Ustadz Hendi menekankan pentingnya beribadah yang berdasar pada sumber utama ajaran Islam.
“Putusan Tarjih adalah hasil ijtihad kolektif yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah yang sahih. Ini yang harus kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar teori,” ujar Ustadz Hendi dalam kutipan langsung.
Para peserta terlihat antusias saat Ustadz Hendi memandu praktik ibadah, memastikan bahwa setiap gerakan dan bacaan selaras dengan tuntunan Nabi Muhammad saw. yang telah ditetapkan dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT).
Kepala Sekolah dan Ketua Majelis Tegaskan Karakter Nabi
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Dikdasmen PCM Wanasari, Ustadz Yunus Anis, S. E. Dalam sambutannya, Ustadz Yunus Anis menegaskan kembali posisi sentral Tarjih dalam gerakan Muhammadiyah.
"Kajian Tarjih adalah nutrisi utama ideologi kita. Ia memastikan setiap amalan yang kita kerjakan benar-benar sesuai dengan tuntunan agama," tuturnya.
Sambutan tersebut kemudian diperkuat oleh Kepala SMK Muhammadiyah Wanasari, Ustadz Wildan Jamil, S. Pd. I. Beliau menekankan bahwa Putusan Tarjih yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah tidak bisa dilepaskan dari teladan utama umat Islam.
"Kita warga Muhammadiyah wajib meneladani Karakter Rasulullah Muhammad SAW sebagai contoh paripurna dalam setiap amalan. Putusan Tarjih yang menjadi pedoman ibadah wajib maupun sunnah adalah manifestasi dari peneguhan karakter kenabian tersebut dalam bingkai amalan kita sehari-hari," kata Ustadz Wildan.
Secara tidak langsung, Kepala SMK Muhammadiyah Wanasari menggarisbawahi bahwa pemahaman Tarjih akan menguatkan etos kerja dan integritas warga Muhammadiyah. Hal ini penting, terutama bagi para kader dan pengelola AUM, agar amal usaha yang dijalankan juga berlandaskan nilai-nilai profetik.
Kajian ini menutup serangkaian kegiatan penguatan ideologi di PCM Wanasari, menegaskan komitmen mereka untuk terus menjadikan Tarjih sebagai ruh dalam setiap gerak langkah dan amalan warganya



0 Comments