Brebes — Pengajian Akbar Milad ke-113 Muhammadiyah di Kabupaten Brebes kembali menghadirkan denyut kuat gerakan pencerahan. Digelar Ahad, 23 November 2025, perhelatan yang mengusung tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa” itu bukan sekadar seremoni peringatan, tetapi juga momentum penting berupa Peresmian Kantor Lazismu Brebes, lembaga filantropi yang selama ini menjadi garda depan pelayanan sosial Muhammadiyah di daerah.
Acara berlangsung khidmat namun penuh energi. Sejak pagi, berbagai elemen Persyarikatan mulai dari PDM, Ortom, PCM, PRM, para aktivis AUM, simpatisan, hingga warga sekitar memenuhi area kegiatan. Para tamu duduk berbaur, memperlihatkan satu wajah Muhammadiyah yang dinamis—digerakkan oleh spirit kolektif untuk memberi manfaat seluas-luasnya.
Lazismu Brebes Resmi Punya Rumah Baru
Peresmian Kantor Lazismu Brebes menjadi titik tekan utama acara. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Pembangunan Kantor Lazismu Brebes, A. Basori, menegaskan bahwa gedung baru ini bukan sekadar fasilitas fisik, tetapi simbol penguatan peran Lazismu sebagai instrumen pelayanan umat.
Basori menekankan pentingnya kemandirian. “Lazismu harus terus tumbuh menjadi lembaga amanah yang menggerakkan kepedulian. Kantor ini adalah pusat kerja, pusat pemberdayaan, sekaligus pusat harapan masyarakat Brebes,” ujarnya. Ia menyampaikan terima kasih kepada dermawan, relawan, serta seluruh unsur Muhammadiyah yang turut menyukseskan pembangunan.
PDM Brebes: Memajukan Berarti Bergerak di Depan
Sambutan berikutnya datang dari Ketua PDM Brebes, Joko Mulyanto, yang hadir dengan gaya lugas, tegas, dan penuh motivasi. Berbicara tentang tema Milad Muhammadiyah tahun ini, ia menyampaikan satu kalimat yang langsung mencuri perhatian jamaah.
“Memajukan berarti ada di depan, bukan di belakang!” celetuk Joko Mulyanto di tengah sambutannya, disambut anggukan dan tepuk tangan hadirin.
Menurutnya, Muhammadiyah tidak boleh hanya menjadi pengikut arus, tetapi harus terus memimpin dalam kerja-kerja sosial, pendidikan, dan kemanusiaan. Ia mengapresiasi kemajuan Lazismu Brebes—terutama keberhasilan mendirikan kantor baru—sebagai bukti nyata keberanian bergerak di garis depan.
“Jika kita bicara kesejahteraan bangsa, maka kesejahteraan itu tidak lahir dari wacana, tapi dari kerja terarah. Lazismu, AUM, dan seluruh unsur Persyarikatan harus menjadi pelopor. Ini garis perjuangan Muhammadiyah sejak berdiri,” tegasnya.
Menguatkan Spirit Filantropi Melalui Kajian
Acara kemudian dilanjutkan dengan kajian inti yang disampaikan Ustad Agus Miswanto, Dewan Syariah Lazismu Jawa Tengah. Jamaah mengikuti kajian dengan antusias. Kehadirannya memperkaya pemahaman warga Muhammadiyah tentang bagaimana zakat, infak, dan sedekah dapat menjadi instrumen riil dalam memajukan kesejahteraan umat, sekaligus memperkuat etos filantropi berbasis syariah.
Solidaritas Warga Muhammadiyah Menggema
Pengajian akbar ini diikuti oleh berbagai elemen Persyarikatan: Ortom, Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, HW, Tapak Suci, hingga komunitas pendidikan dan kesehatan. Warga sekitar pun turut hadir, menunjukkan bahwa Muhammadiyah tetap menjadi magnet sosial di Brebes.
Momentum Milad ke-113 dan peresmian kantor Lazismu ini menjadi penanda penting bahwa Brebes tidak sekadar ikut bergerak, tetapi berupaya memimpin langkah untuk memajukan kesejahteraan bangsa, sebagaimana pesan yang disampaikan para tokoh pada hari itu.
Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini menegaskan satu hal: Muhammadiyah Brebes siap melangkah lebih jauh—lebih tajam, lebih kuat, dan lebih bermanfaat bagi umat serta bangsa.
Medkom PDM


0 Comments