Wanasari, 22 November 2025 — Dalam upaya meningkatkan mutu pengajaran dan memperkuat karakter pendidik, SMP MBS Wanasari menggelar sebuah seminar bertajuk “Menjadi Guru Idola Melalui Pendekatan Pembelajaran Mendalam yang Berkualitas”. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu siang, bertempat di ruang guru SMP MBS Wanasari, mulai pukul 12.30 WIB hingga selesai. Acara dipandu oleh fasilitator sekaligus pemateri utama, Puspita Dewi, S.Pd, dan diikuti oleh seluruh kelompok belajar guru SMP MBS Wanasari.
Seminar diawali dengan pembukaan singkat yang menekankan pentingnya guru sebagai teladan utama dalam proses pendidikan. Dalam paparannya, Puspita Dewi mengangkat konsep pola pikir (mindset) sebagai fondasi profesionalisme seorang pendidik. Menurutnya, guru perlu membangun pola pikir berkembang, yakni kesediaan untuk terus belajar, beradaptasi, serta terbuka terhadap perubahan. “Guru yang hebat bukan hanya mereka yang mengajar dengan baik, tetapi yang terus berkembang bersama murid-muridnya,” ujarnya.
Memasuki sesi berikutnya, peserta diajak menyelami konsep Guru Idola, yaitu sosok pendidik yang mampu menghadirkan pembelajaran bermakna, membangun kedekatan emosional, serta memberikan inspirasi bagi murid. Puspita Dewi menegaskan bahwa guru idola tidak tercipta hanya dari kompetensi akademik, melainkan juga dari integritas, kehangatan, dan kemampuan memahami kebutuhan peserta didik. Guru Idola, katanya, adalah mereka yang kehadirannya dirindukan dan ucapannya didengar karena keteladanan, bukan semata karena jabatan.
Sesi yang paling dinantikan adalah pemaparan terkait Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). Dalam sesi ini, fasilitator menjelaskan pentingnya pergeseran metode mengajar dari sekadar transfer informasi menuju proses pembelajaran yang mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran mendalam menuntut guru untuk menciptakan suasana kelas yang menantang, relevan, dan berorientasi pada pemahaman konsep, bukan pada hafalan semata. Guru juga didorong untuk memberi ruang bagi murid untuk mengeksplorasi ide, berdiskusi, serta memecahkan masalah secara mandiri maupun kolaboratif.
Puspita Dewi menambahkan bahwa pembelajaran mendalam mampu menumbuhkan karakter kemandirian, kreativitas, dan rasa ingin tahu pada peserta didik—tiga aspek penting yang harus dimiliki generasi masa kini. Ia juga memberikan contoh konkret strategi pengajaran yang dapat diterapkan di kelas, seperti teknik project-based learning, inquiry learning, serta penggunaan pertanyaan pemantik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, yang berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para guru mengajukan pertanyaan seputar penerapan model pembelajaran mendalam di kelas, tantangan dalam membangun hubungan positif dengan peserta didik, hingga strategi meningkatkan motivasi belajar. Fasilitator memberikan tanggapan dengan lugas dan aplikatif, sehingga para peserta mendapatkan gambaran yang lebih jelas untuk diterapkan dalam praktik mengajar sehari-hari.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan bahwa seluruh guru SMP MBS Wanasari mampu menjadi pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi. Seminar ini menjadi salah satu bentuk komitmen lembaga dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi terwujudnya pendidikan yang unggul, berkarakter, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan bekal wawasan baru, para peserta menyampaikan kesiapan mereka untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna bagi seluruh santri.




0 Comments