Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Pengajian Ahad Pagi Muhammadiyah Pebatan: Ustadz Syamsuri Paparkan 4 Ciri Ahli Surga dan Ahli Neraka

 


Brebes – Pengajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pebatan pada Ahad, 23 November 2025, berlangsung khidmat dan penuh antusiasme dari jamaah. Kegiatan yang bertempat di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Pebatan tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus Muhammadiyah, Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, serta warga Muhammadiyah Pebatan.


Dalam pengajian rutin ini, Ustadz Syamsuri Zaenal Arifin hadir sebagai narasumber dengan materi kajian akhlak yang berfokus pada “Empat Ciri Ahli Surga dan Empat Ciri Ahli Neraka” berdasarkan tuntunan nilai-nilai Islam. Penyampaian yang lugas, komunikatif, dan disertai contoh dalam kehidupan sehari-hari membuat jamaah mengikuti penjelasan dengan seksama.


Dalam pemaparannya, Ustadz Syamsuri menjelaskan bahwa seorang mukmin hendaknya berusaha meneladani akhlak ahli surga. Menurutnya, terdapat empat ciri utama ahli surga yang dapat diamalkan oleh setiap muslim. Pertama adalah wajah yang menyenangkan atau sumeh. Ia menyampaikan bahwa wajah yang ramah merupakan cerminan akhlak baik dan menjadi modal penting dalam menjaga hubungan sosial di tengah masyarakat. Sikap murah senyum bukan hanya menciptakan suasana nyaman, tetapi juga menjadi bentuk dakwah bil hal yang dapat menumbuhkan kedekatan dan ukhuwah di antara sesama.


Ciri kedua adalah tangan yang dermawan. Seorang hamba yang dekat dengan surga, jelas Ustadz Syamsuri, adalah orang yang suka membantu, memberi, dan menolong saudara muslim, baik saat diminta maupun tanpa diminta. Dermawan bukan sebatas harta, tetapi juga meliputi tenaga, perhatian, waktu, dan kontribusi lainnya yang bermanfaat bagi sesama.


Ketiga, ahli surga memiliki hati yang selalu merasa diawasi oleh Allah SWT. Kesadaran ihsan ini, menurutnya, menjadi pengendali diri dalam setiap perbuatan. Dengan merasakan pengawasan Allah, seorang muslim akan menjaga niat, perilaku, serta tutur kata agar tetap berada dalam jalan yang diridai-Nya.


Ciri keempat adalah lisan yang senantiasa berkata baik. Lisan yang terjaga menjadi tanda ketinggian akhlak seseorang. “Ahli surga adalah mereka yang tidak mudah mencaci, tidak mengumpat, dan mampu menahan diri dari ucapan yang menyakitkan,” jelasnya. Karena itu, menjaga lisan menjadi salah satu amalan penting dan sekaligus tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari.


Sebaliknya, Ustadz Syamsuri juga memaparkan empat ciri ahli neraka sebagai bentuk peringatan bagi umat Islam agar senantiasa menghindarinya. Pertama adalah wajah yang buruk, dalam artian menampilkan ekspresi muram dan tidak menyenangkan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang lain. Kedua, sifat bahil atau kikir, yakni enggan berbagi meskipun memiliki kemampuan untuk membantu.


Ciri ketiga adalah hati yang keras dan mudah marah. Sifat ini, menurut beliau, menjadi penyebab rusaknya hubungan sosial dan menghilangkan keberkahan hidup. Adapun ciri keempat adalah lisan yang buruk, seperti mudah mencaci maki dan berkata kasar, yang dapat menyakiti sesama dan menimbulkan permusuhan.


Pengajian ditutup dengan ajakan kepada jamaah untuk senantiasa memperbaiki akhlak dan mengamalkan ciri-ciri ahli surga dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan kali ini diharapkan dapat memperkuat keimanan serta memupuk budaya akhlak mulia di lingkungan masyarakat Pebatan. 


Liputan Sanuri

Post a Comment

0 Comments