Brebes – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pasarbatang kembali menggelar pengajian rutin bulanan pada Ahad malam, 16 November 2025, bertempat di kediaman Bapak Awaludin Fitroh. Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 WIB ini diikuti oleh warga Muhammadiyah serta simpatisan setempat dengan penuh antusias.
Pengajian kali ini menghadirkan Ustadz Nurul Hamzah, salah satu mubaligh dari Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PCM Brebes. Dalam tausyiahnya, beliau mengangkat tema penting tentang syubhat, yakni perkara yang belum jelas kehalalannya maupun keharamannya.
Syubhat dan Pentingnya Kehati-hatian dalam Beragama
Dalam penyampaiannya, Ustadz Nurul Hamzah menjelaskan bahwa syubhat adalah kondisi ketika suatu perkara tidak memiliki kejelasan hukum yang tegas dalam Islam. Contohnya, makanan yang diragukan kehalalannya karena bahan campuran atau proses pengolahannya tidak diketahui secara pasti.
"Syubhat itu muncul ketika kita tidak bisa memastikan apakah sesuatu halal atau haram," ujar beliau. "Jika suatu perkara belum jelas, maka sikap terbaik adalah berhati-hati dan meninggalkannya."
Beliau juga menegaskan bahwa syubhat bukan hanya menyangkut persoalan makanan atau transaksi ekonomi, tetapi juga dapat berkaitan dengan pola pikir. Banyak orang bisa terjebak dalam kerancuan—sesuatu yang salah tampak benar, atau yang benar dianggap salah.
Menjaga Kemurnian Agama dan Kehormatan Diri
Dalam hadits, Rasulullah SAW menekankan pentingnya menghindari perkara syubhat demi menjaga kemurnian agama dan kehormatan diri. Ustadz Nurul Hamzah mengingatkan bahwa menjauhi syubhat merupakan bentuk kehati-hatian dan kesungguhan seorang muslim dalam menjaga diri dari hal-hal yang dapat menjerumuskan pada dosa.
"Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu memilih jalan aman. Jika tidak yakin hukumnya, maka tinggalkanlah. Itu lebih selamat bagi hati dan iman kita," jelasnya.
Pengajian sebagai Upaya Menguatkan Pemahaman Keislaman
Kegiatan pengajian rutin PRM Pasarbatang ini diharapkan terus menjadi wadah pembinaan spiritual dan peningkatan literasi keislaman bagi warga. Materi yang disampaikan setiap bulannya dirancang agar mudah dipahami dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Warga yang hadir tampak serius menyimak penjelasan sang mubaligh, dan sesi ditutup dengan penyampaian informasi perayarikatan serta ramah-tamah sederhana.
Pengajian bulanan diharapkan terus mempererat ukhuwah dan memperkuat komitmen warga dalam mengamalkan nilai-nilai Islam sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah.



0 Comments