BREBES - Rapat Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wanasari kembali digelar dalam suasana penuh semangat pada Ahad, 7 Desember 2025, bertempat di Kantor PCM Wanasari, Jalan Eks PG Banjaratma. Rapat rutin bulanan ini menjadi wadah konsolidasi struktural sekaligus wujud nyata eksistensi persyarikatan Muhammadiyah di tingkat cabang. Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran pleno PCM, Majelis dan Lembaga PCM, organisasi otonom tingkat cabang, serta para pimpinan ranting Muhammadiyah se-Cabang Wanasari.
Ketua PCM Wanasari, Imam Sugiharto, membuka rapat dengan memaparkan beberapa agenda strategis yang perlu dibahas dan ditindaklanjuti bersama. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya kepedulian sosial dan ketertiban administrasi persyarikatan. “Pada rapat kali ini kita akan membahas penggalangan dana bantuan bencana di Sumatera Aceh, persiapan pengajian triwulan Muhammadiyah Kabupaten Brebes, serta arahan pengisian data pada aplikasi SatuMu,” ujarnya. Menurutnya, ketiga agenda tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat peran PCM Wanasari, baik dalam bidang sosial maupun penguatan manajemen organisasi.
Imam menegaskan bahwa penggalangan dana untuk korban bencana di Aceh harus dilakukan secara terstruktur dan melibatkan seluruh elemen persyarikatan. Ia menambahkan bahwa kepedulian terhadap sesama bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga amanat dakwah sosial Muhammadiyah. Selain itu, persiapan pengajian triwulan yang akan digelar oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Brebes memerlukan koordinasi intensif agar PCM Wanasari dapat berkontribusi optimal sebagai tuan rumah maupun peserta.
Agenda berikutnya yang menjadi sorotan adalah penguatan sistem pendataan melalui aplikasi SatuMu. Sekretaris PCM Wanasari, Ahmad Toridin, memberikan penjelasan komprehensif mengenai urgensi akurasi data dalam sistem tersebut. Ia menyampaikan bahwa pendataan yang rapi dan valid akan menentukan kualitas administrasi kelembagaan Muhammadiyah. “Data Muhammadiyah dalam SatuMu sangat penting untuk memastikan kerapian administrasi dan akurasi informasi organisasi. Karena itu, kami menetapkan dua orang sebagai Verifikator dan dua orang lainnya sebagai Agen SatuMu,” tuturnya.
Dalam penjelasan tidak langsungnya, Ahmad juga menekankan bahwa keberadaan verifikator dan agen tersebut diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proses pendataan anggota, simpatisan, aset, serta aktivitas persyarikatan di tingkat cabang dan ranting. Ia menyebut bahwa pendataan digital bukan sekadar pemenuhan instruksi, tetapi bagian dari transformasi organisasi agar lebih modern dan adaptif.
Rapat berlangsung dinamis dengan berbagai masukan dari pimpinan majelis, lembaga, serta ortom. Para pimpinan ranting pun menyampaikan kesiapan berkolaborasi dalam penggalangan dana dan penguatan SatuMu. Diskusi berjalan tertib dan produktif, mencerminkan budaya musyawarah yang menjadi karakter Muhammadiyah.
Pada penutup rapat, Imam Sugiharto berharap seluruh keputusan yang dihasilkan dapat segera ditindaklanjuti. Ia menegaskan bahwa kekuatan persyarikatan ada pada soliditas struktur dan komitmen menjalankan keputusan bersama. Rapat ditutup dengan doa dan tekad memperkuat gerakan dakwah di Cabang Wanasari.
Dengan agenda yang jelas dan langkah-langkah konkret, PCM Wanasari menunjukkan komitmennya dalam menjaga eksistensi, pengabdian sosial, dan modernisasi manajemen organisasi.




0 Comments