Brebes – Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah Kabupaten Brebes menggelar Rapat Kerja Pengurus dan Pengelola pada Jumat, 7 November 2025, bertempat di Kantor LKSA Muhammadiyah Kabupaten Brebes. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh pengurus dan pengelola LKSA periode 2025–2029 dengan semangat baru untuk memperkuat arah program kelembagaan yang berkelanjutan dan berkarakter Islami.
Rapat kerja ini dipimpin langsung oleh Ketua Pengurus LKSA Muhammadiyah Kabupaten Brebes, Drs. Awaludin Fitroh, yang menegaskan pentingnya pembaruan arah pembinaan anak asuh melalui penerapan kurikulum berbasis pesantren. Konsep tersebut diharapkan dapat melahirkan generasi penerus yang tidak hanya kuat secara lahiriah, tetapi juga memiliki keteguhan ruhiyah dan ideologi Muhammadiyah.
“Kami ingin membangun sistem pembinaan anak yang lebih terpadu, di mana nilai-nilai Islam dan ideologi Muhammadiyah menjadi fondasi utama. Karena itu, LKSA Muhammadiyah Brebes ke depan akan berupaya menerapkan kurikulum berbasis pesantren yang menyeimbangkan antara penguatan lahiriyah dan ruhiyah,” ujar Drs. Awaludin Fitroh dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa kurikulum berbasis pesantren bukan sekadar kegiatan keagamaan rutin, melainkan bagian dari upaya membentuk karakter anak asuh agar memiliki akhlak mulia, kemandirian, dan semangat berjuang sebagaimana cita-cita Muhammadiyah dalam menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam.
Selain membahas arah kebijakan lembaga, rapat kerja tersebut juga menghasilkan sejumlah program kerja strategis di berbagai bidang. Beberapa di antaranya meliputi bidang kesehatan, kepengasuhan, sarana dan prasarana, serta media, informasi, dan publikasi.
Dalam bidang kesehatan, LKSA Muhammadiyah Brebes berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anak asuh melalui kerja sama dengan puskesmas setempat dan program edukasi kesehatan preventif. Sementara di bidang kepengasuhan, pengurus menekankan pentingnya pembinaan yang berkelanjutan bagi para pengasuh agar memiliki kompetensi psikologis dan spiritual dalam mendampingi anak-anak binaan.
Bidang sarana dan prasarana menjadi perhatian penting guna menunjang kenyamanan dan efektivitas kegiatan di lingkungan LKSA. Rencana perbaikan fasilitas belajar, asrama yang layak, transportasi, serta ruang kegiatan keagamaan menjadi bagian dari agenda pengembangan tahun ini.
Adapun di bidang media, informasi, dan publikasi, pengurus menargetkan adanya peningkatan transparansi kegiatan dan promosi program lembaga melalui kanal digital resmi LKSA Muhammadiyah Brebes. Langkah ini juga diharapkan dapat memperluas jaringan kemitraan dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan sosial yang dijalankan.
“Kami tidak hanya ingin menjadi lembaga yang merawat anak yatim atau dhuafa, tetapi juga menjadi lembaga yang mendidik dan mencetak kader-kader umat yang berakhlak dan berdaya guna,” tambah Awaludin.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi yang tinggi, rapat kerja ini menjadi momentum penting bagi LKSA Muhammadiyah Kabupaten Brebes untuk memperkuat komitmen pelayanan sosial yang berbasis nilai-nilai Islam, profesionalisme, dan kemandirian.
0 Comments