Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Pembinaan dan Refleksi Milad Muhammadiyah ke-113 MBS KH. Mas Mansur Wanasari Tekankan Penguatan Visi, Disiplin dan Pelayanan


WANASARI -  Pembinaan dan Refleksi Milad MBS KH. Mas Mansur Wanasari yang dilaksanakan pada Senin, 17 November 2025 di Aula SMP MBS Wanasari berlangsung khidmat dan penuh pesan penting bagi seluruh pendidik, musyrif-musyrifah, serta jajaran pengelola pesantren. Acara ini menjadi momentum evaluasi bersama untuk memperkuat langkah kelembagaan dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pembinaan santri.

Dalam sambutan pertama, Mudir Pesantren KH. Mas Mansur Wanasari, Muhammad Al Haddad, S.Pd.I., menyampaikan bahwa selama empat bulan kepemimpinannya—sejak dilantik pada 7 Juli 2025 hingga 17 November 2025—telah dilakukan rangkaian rapat dan pembinaan rutin di berbagai unit. Pembinaan mencakup internal direksi, kepala sekolah SMP dan SMA MBS, bagian kesantrian, kesiswaan, para guru, serta musyrif dan musyrifah. Hingga saat ini tercatat telah dilakukan tiga kali pembinaan secara bertahap.“Pada kesempatan ini, kita melaksanakan pembinaan dan refleksi secara keseluruhan,” tegas beliau. Di akhir sambutannya, Mudir berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar serta memberikan manfaat bagi seluruh unsur pesantren.

Sambutan kedua sekaligus sesi pembinaan disampaikan oleh Ketua Majelis Dikdasmen Wanasari, Haji Yunus Anis. Beliau mengapresiasi kinerja guru dan ustaz yang dinilai telah menunjukkan perubahan positif, terutama dalam aspek kedisiplinan. Meski begitu, ia menekankan perlunya peningkatan berkelanjutan. Beliau menegaskan bahwa pondok pesantren merupakan “tameng terakhir” dalam kaderisasi warga Muhammadiyah, mengingat proses kaderisasi di sekolah formal (non-boarding) dinilai kurang maksimal. Karena itu, ia mengajak seluruh pendidik untuk menjaga kepercayaan wali santri dengan menanamkan nilai-nilai keislaman secara utuh, sehingga para santri memiliki karakter dan hasil pembinaan yang tampak nyata.


Memasuki acara inti, sesi refleksi dipandu langsung oleh Mudir Pesantren. Guru dan ustaz diberi kesempatan menyampaikan refleksi pribadi maupun institusional. Di antara yang memberikan refleksi adalah Puspita Dewi dan Triani Kusuma Dewi mewakili guru SMP, serta Ibnu Akbar dan Ustaz Hendi Sudono mewakili guru SMA. Secara umum, mereka mengajak seluruh pendidik untuk terus menjaga amanah dan kepercayaan wali santri melalui pelayanan dan perhatian yang maksimal. Ustaz Hendi Sudono menekankan, “Lebih mudah memulai dan membangun, namun jauh lebih sulit menjaga. Karena itu mari kita jaga bersama apa yang sudah kita miliki ini.”

Mudir pesantren kemudian memberikan kesimpulan refleksi dengan menekankan pentingnya penyatuan visi dan misi lembaga. Ia mengingatkan bahwa seluruh pendidik membawa nama besar organisasi Islam, hidup di lingkungan pesantren, dan karenanya dituntut berperilaku baik serta menjadi teladan bagi santri. Keteladanan tersebut diwujudkan melalui kedisiplinan, tanggung jawab, akhlak, hingga komitmen shalat berjamaah baik di dalam maupun luar pesantren.

Beliau juga mengajak seluruh tenaga pendidik meminimalisir konflik internal melalui komunikasi, silaturahmi, dan forum musyawarah. Mudir menegaskan bahwa pintu aspirasi selalu terbuka. Menutup refleksi, beliau mengingatkan bahwa profesi guru adalah tugas mulia dan merupakan pilihan Allah untuk hamba-hamba tertentu. Dengan mengutip QS Ash-Shura ayat 20, beliau mengajak para pendidik untuk selalu meluruskan niat dan mengutamakan ibadah. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan komitmen menuju perbaikan berkelanjutan.

( Penulis Haddad )

Post a Comment

0 Comments