Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Peningkatan Kompetensi Literasi Menulis Kepala Sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Brebes Tahun 2025


Brebes —
Muhammadiyah Kabupaten Brebes kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat budaya literasi di lingkungan pendidikan melalui kegiatan bertema Peningkatan Kompetensi Literasi Menulis Kepala Sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Brebes Tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu, 19 November 2025, bertempat di Lantai 2 Kantor PDM Brebes Jalan Tritura N0. 37 Brebes, dan diikuti oleh seluruh pimpinan satuan pendidikan Muhammadiyah tingkat SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/SMK di Kabupaten Brebes.


Acara resmi dibuka oleh Pimpinan PDM Brebes, Joko Mulyanto, M.Pd., yang dalam sambutannya menegaskan bahwa kemampuan literasi menulis adalah kompetensi penting bagi kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran. Menurutnya, kepala sekolah bukan hanya pengelola administrasi, tetapi juga motor penggerak budaya ilmiah di lingkungan sekolah. Dan tuntutan dakwah antara dahulu dengan sekarang berubah, baik dalam metode maupun sarananya. Maka dari itu, dibutuhkan pribadi yang cerdas, terampil, kompeten, berkarakter, dan visioner.

“Kepala sekolah harus menjadi teladan literasi. Dengan kompetensi menulis yang baik, sekolah akan memiliki tradisi ilmiah yang kuat dan mampu menghasilkan berbagai produk pengetahuan yang bermanfaat bagi guru dan siswa,” ujar Joko Mulyanto.

Turut memberikan sambutan, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Brebes, Jubaedi, M.M., yang menekankan pentingnya penguatan literasi menulis sebagai bagian dari peningkatan mutu pendidikan. Ia menambahkan bahwa langkah ini selaras dengan visi Muhammadiyah untuk menciptakan pendidikan yang berkemajuan dan berkarakter.

Materi inti pelatihan disampaikan oleh Hendra Apriyadi, S.Pd., M.Pd., dari PP Muhammadiyah Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal. Dalam pemaparannya, Hendra menyampaikan bahwa literasi menulis merupakan kompetensi strategis yang harus dimiliki oleh kepala sekolah untuk mendukung kepemimpinan akademik, dokumentasi inovasi, dan publikasi ilmiah.


“Budaya menulis bukan hanya kegiatan teknis, tetapi latihan berpikir. Ketika kepala sekolah terbiasa menulis, maka ia terbiasa menganalisis, mengevaluasi, dan mengambil keputusan berbasis informasi,” ujar Hendra Apriyadi.

Ia juga memberikan panduan praktis tentang teknik menulis artikel populer, penyusunan laporan berbasis data, hingga pengelolaan konten digital sekolah. Para peserta tampak antusias mengikuti sesi pelatihan yang berlangsung interaktif, diselingi diskusi dan tanya jawab seputar tantangan pengembangan literasi di masing-masing sekolah.

Para kepala sekolah menyambut positif kegiatan ini. Mereka menilai bahwa pelatihan literasi menulis tidak hanya meningkatkan kemampuan personal, tetapi juga berdampak pada kemajuan lembaga, terutama dalam dokumentasi program, publikasi kegiatan, serta peningkatan citra sekolah.

Di akhir kegiatan, Majelis Dikdasmen PNF Brebes menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal dari rangkaian program penguatan literasi yang akan terus dikembangkan ke depan, termasuk pendampingan penulisan karya ilmiah dan publikasi digital.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Muhammadiyah Brebes meneguhkan komitmennya untuk membangun ekosistem pendidikan yang unggul, kreatif, dan berkarakter melalui penguatan literasi menulis di tingkat kepemimpinan sekolah. (Laporan: Urip Triyono, S.S., M.M.- Bidang Media, Digitalisasi, dan PNF Majelis Dikdasmen PDM Brebes).

 

Post a Comment

0 Comments