Brebes — MI Al Mujahidin Kluwut (Mujaku) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kualitas pendidikan Al-Qur’an. Pada Senin, 3 November 2025, madrasah ini menyelenggarakan Pelatihan Guru Tahfidz yang diikuti oleh 27 guru sebagai langkah strategis meningkatkan kompetensi pengajar di kelas tahfidz, salah satu program unggulan MI Mujaku.
Pelatihan menghadirkan Ustadz Asrul Asy’ari, praktisi tahfidz berpengalaman dari Kebumen, yang membawakan materi seputar metode tasmi’ dan murajaah. Dua metode ini menjadi fondasi penting dalam proses menghafal dan mempertahankan hafalan Al-Qur’an. Para peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis, tetapi juga contoh penerapan dan sesi praktik untuk memperkuat keterampilan mengajar mereka.
Kepala MI Mujaku, Tri Sasongko Yulianto, dalam sambutannya menegaskan bahwa peningkatan kapasitas guru adalah kunci dalam menghadirkan pendidikan berkualitas, terutama pada kelas tahfidz yang menjadi identitas madrasah.
“Pelatihan ini adalah bagian dari komitmen MI Mujaku dalam mempersiapkan guru-guru yang tidak hanya mampu mengajar, tetapi juga menjadi teladan dalam kecintaan terhadap Al-Qur’an,” ujarnya.
“Kami berharap metode tasmi’ dan murajaah dapat diterapkan secara efektif sehingga kualitas pembelajaran tahfidz semakin meningkat.”
Ia juga menekankan pentingnya kompetensi guru dalam membentuk generasi Qur’ani yang cerdas dan berkarakter. Menurutnya, pelatihan seperti ini harus menjadi agenda berkelanjutan untuk menjaga kualitas pendidik.
Kegiatan tersebut turut mendapatkan apresiasi dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kluwut. Hadir mewakili PRM, Ustadz Syamsuri Zaenal Faizin menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya penguatan pendidikan Al-Qur’an di MI Mujaku.
“Program ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan guru tahfidz. Dampaknya bukan hanya bagi guru, tetapi juga bagi perkembangan keislaman siswa,” ungkapnya.
“Kami berharap MI Mujaku terus menjadi pelopor dalam pendidikan Al-Qur’an di masyarakat.”
Selama pelatihan, para guru terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian materi. Mereka aktif berdiskusi mengenai berbagai kendala dan teknik yang paling efektif dalam mendampingi siswa menghafal Al-Qur’an. Ustadz Asrul menegaskan bahwa konsistensi, kesabaran, dan pendampingan yang berkelanjutan merupakan kunci keberhasilan pembelajaran tahfidz.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, MI Al Mujahidin Kluwut berharap para pengajar dapat mengimplementasikan metode yang telah dipelajari dalam proses belajar mengajar sehari-hari. Madrasah optimistis bahwa pelatihan ini akan meningkatkan mutu program tahfidz dan melahirkan peserta didik dengan hafalan yang kuat serta akhlak yang Qur’ani.
Kegiatan pelatihan guru tahfidz ini menjadi salah satu bukti nyata komitmen MI Mujaku dalam menghadirkan pendidikan Islam yang unggul dan relevan dengan kebutuhan generasi masa depan.



0 Comments